Menciptakan Hunian Sehat dan Terang
Selasa, 23 Februari 2010 - 16:24 wib
text TEXT SIZE :
Share
Menciptakan hunian sehat dan terang dengan pemakaian skylight (Foto: Corbis)
CAHAYA temaram dalam ruang tertentu memang tampak menarik dan romantis. Namun jika pencahayaan seperti itu diterapkan di seluruh bagian hunian, rumah akan memberi kesan gelap dan suram.
Prinsipnya, tidak perlu memasang lampu beribu watt untuk menghadirkan suasana lingkungan rumah yang terang dan cerah.
Solusinya, lebih pada kreativitas Anda meletakkan jendela dan perabot rumah agar tidak menghalangi masuknya sinar surya di pagi dan siang hari ke dalam hunian. Bahkan, rumah dengan pencahayaan yang terang dan bersih akan lebih sehat dari pada rumah gelap.
”Rumah yang kita tinggali dapat dinyatakan sehat bila memiliki suhu udara dan kelembaban yang cukup. Sedangkan suhu udara dan kelembapan pada suatu ruangan akan sangat dipengaruhi banyaknya sinar matahari yang masuk ke dalam rumah,” kata arsitek dari Mitra Graha Asri Mandiri, Wisnu Brata.
Alhasil, Anda pun harus memperhatikan dan menjaga volume udara serta sinar yang masuk ke dalam rumah agar sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, pencahayaan juga wajib diatur agar dapat menjangkau sebanyak mungkin area di dalam rumah. Untuk memberi kesan rumah yang terang tanpa perlu menambah lampu di huniannya, ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Jakarta Timur, Arista Cristiana, memilih membuat bukaan berlapis kaca di langit-langit ruang tamu dan dapurnya.
Sayang, kendati dia berhasil memasukkan cahaya matahari ke dalam rumah, panasnya ketika terik justru mengganggu.
”Awalnya, saya ingin menghadirkan terang alami di ruang tamu, tapi justru panasnya juga ikut.Hasilnya, saya justru harus memasang AC setiap siang supaya tidak terasa panas,” katanya.
Memasang jendela untuk memasukkan sinar matahari ke dalam hunian tanpa perencanaan yang matang dapat memberikan hasil yang tidak optimal.
Bahkan, agak mengecewakan. Untuk itu, perencanaan matang penting dipersiapkan untuk menghadirkan suasana terang di dalam hunian tanpa kembali mendatangkan masalah baru. Secara umum, proses masuknya cahaya alami ada dua, yakni side lighting (cahaya dari samping) dan top lighting (cahaya dari atas).
Side lighting, misalnya jendela memiliki kelebihan, yakni dapat memasukkan view luar ke dalam rumah. Namun, ada beberapa kasus di mana jendela kerap tidak bisa dibuat karena terbentur dinding tetangga.
Akibatnya, jalan satu-satunya adalah dengan memasukkan cahaya dari atas (top lighting). Dengan top lighting (misalnya skylight), Anda tidak mendapatkan banyak view seperti jendela, namun cahaya yang didapat bisa lebih berkualitas dan merata.
Wisnu menjelaskan, berdasarkan sumbernya, pencahayaan dibedakan menjadi dua, yakni pencahayaan alami atau natural lighting serta pencahayaan buatan yang terdiri dari ambient lighting, local lighting, dan accent lighting.
Mengenai pencahayaan alami atau natural lighting, dia mengatakan bahwa beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah mengatur dan membuka akses, menata cahaya matahari yang sudah masuk, mengurangi dampak sinar matahari, mengatur intensitas cahaya yang masuk, dan menciptakan nuansa cahaya yang masuk.
Sementara itu, cara pemanfaatan pencahayaan alami sinar matahari dan pemecahan desainnya perlu memperhatikan pembuatan bukaan jendela pada dinding, membuat kisi-kisi dari kayu atau besi, membuat bukaan tambahan, membuat void, mengatur ketinggian plafon, menanam pohon, membuat kanopi atau atap teras, pemilihan warna dinding, membuat elemen-elemen tambahan, membuat pergola, kisi-kisi dan balkon, serta membuat kolam dangkal di depan rumah.
Selain terang, dengan memberi jalan masuk bagi sinar matahari, hunian Anda pun akan menjadi lebih sehat.
0 komentar:
Posting Komentar