NEWS

Posted by: Alif - Zwolf / Category:

Tayangan TV Negatif 'Guru' Paling Berbahaya Bagi Anak-anak
Selasa, 23 Februari 2010 - 12:57 wib
text TEXT SIZE :
Share
Stefanus Yugo Hindarto - Okezone

JAKARTA - Program-program televisi yang tak berkualitas dan mengandung muatan-muatan kekerasan pornografi sangat berbahaya bagi perkembangan anak-anak. Tayangan -tayangan negatif bisa menjadi guru yang terbaik bagi anak-anak dalam mengajarkan sesuatu

"Anak-anak bisa meniru tayangan tersebut bahkan bisa melebihi apa yang ada di televisi," ujar Ratna Megawangi, Direktur Eksekutif Indonesia Heritage Foundation pada seminar bertajuk 'Televisi Sehat Tanpa Kekerasan," di Jakarta, Selasa (23/2/2010).

Perkembangan teknologi informasi dan media massa saat ini telah memasuki era tanpa batas (borderless) setiap orang termasuk anak-anak dapatt mengakses informasi melalui beragam bentuk media seperti televisi dan internet.. Seperti halnya koin mata uang, potensi besar yang terkandung dalam media layar kaca ini juga kerap menimbulkan polemik. Salah satunya adalah dampak televisi pada penyebaran nilai-nilai kekerasan terhadap masyarakat. Pengawasan dari pemerintah terhadap tayangan-tayangan berbau kekerasan juga dinilai masih minim.

"Orang tua memegang peranan penting dalam meminimalisir dampak dari tayangan-tayangan berbau kekerasan, dan yang paling penting orang tua juga jangan melakukan tindakan kekerasan pada anak-anak," kata Ratna.

Sementara itu, Agus Sudibyo, perwakilan Dewan Pers mengungkapkan, masyarakat menilai sebagian besar program non berita yang ada saat ini sifatnya masih hiburan semata. Aspek lain seperti meningkatkan empati sosial membawa nilai-nilai non kekeraan dan non pornografi belum tergali.
"Menayangkan program televisi harus memperhatikan apa relevansinya untuk masyarakat, dan harus mengubah pandangan dari 'apa yang ingin ditonton masyarakat,' menjadi 'apa yang layak ditonton masyarakat' ini berbeda' kata Agus.

Televisi telah menjadi sarana hiburan yang dibutuhkan masyarakat. Televisi juga harus bertanggung jawab terhadap tayangan-tayangan yang diberikan. Masyarakat saat ini tak punya pilihan terhadap siaran televisi, mengingat daya beli yang masih rendah, masyarakat Indonesia harus menerima siaran yang diberikan oleh televisi mereka tidak bisa beralih ke bioskop atau ke tv berbayar untuk mendapatkan tontonan berkualitas.


0 komentar:

Posting Komentar